Arsiparis Kota Yogyakarta Berkunjung ke Museum Serat Holistik Kehidupan Susilawati Susmono

Forum Komunikasi Arsiparis (FKA) Kota Yogyakarta yang berisi perkumpulan Arsiparis di wilayah lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta kali ini mengunjungi Museum yang berada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Forum Komunikasi Arsiparis (FKA) Kota Yogyakarta dilaksanakan selama 4 kali dalam satu tahun. Pada kesempatan kali ini Arsiparis di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta mengunjungi Museum Serat Holistik Kehidupan Susilawati Susmono. Museum ini terletak di Jl. Marto Suharjo No.123, RT 01/RW 27 Bantarjo, Donoharjo, Kapanewon Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungan kali ini dilaksanakan pada hari Kamis, 18 Juni 2024. Kunjungan diikuti oleh Pejabat Struktural Bidang Kearsipan dan Arsiparis baik yang berada di Lembaga Kearsipan Daerah maupun di OPD Pemerintah Kota Yogyakarta beserta Tenaga Teknis Bidang Kearsipan. 

Museum Serat Holistik Kehidupan Susilawati Susmono diresmikan pada tanggal 24 Oktober 2020. Museum Serat Holistik Kehidupan Susilawati Susmono berisi berbagai karya seni yang diciptakan oleh Ibu Susilawati Susmono. Beliau merupakan salah satu orang yang memiliki ketertarikan terhadap seni budaya. Melalui alur kehidupannya, beliau dapat menciptakan berbagai macam karya seni yang terdiri dari: lukis, kriya, tari, lagu, dan manuskrip tentang kehidupan yang dialami oleh Ibu Susilawati Susmono. Karya seni yang diciptakan mulai tahun 1999 sampai tahun 2024 ini mencapai 7744 karya seni. Museum ini memiliki bangunan joglo klasik dan aula yang cukup luas dilengkapi dengan fasilitas yang cukup lengkap. Museum yang berada di lingkungan pedesaan memiliki lingkungan yang cukup rindang dengan cukup banyak pepohonan. Penyambutan oleh petugas yang sangat ramah menambah poin tambah dalam pelayanan di Museum ini. Kami para Arsiparis dapat belajar berbagai macam karya yang telah diciptakan Ibu Susilawati Susmono yang memilki arti mendalam tentang kehidupan mulai dari manusia lahir hingga kehidupan setelah dipanggil Sang Pencipta.

Beberapa koleksi ditampilkan secara apik dan menarik, salah satunya puisi buatan Ibu Susilawati Susomono yang memiliki arti yang mendalam, yaitu puisi tentang Sekapur Sirih menjadi karya yang dibacakan oleh Kepala Museum saat kami berkunjung sekaligus karya seni yang ditampilkan pertama dalam display di ruang pameran. Berbagai macam karya seni yang ditampilkan dan ditata secara apik, dengan penjelasan oleh Kepala Museum yang cukup lengkap dan informatif menambah daya tarik tersendiri bagi kami. - Dind -