Focus Group Discussion (FGD) terkait Registrasi Arsip Kawasan Kotabaru sebagai Memori Kolektif Bangsa (MKB)
Kamis, 4 Juli 2024, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) terkait Registrasi Arsip Kawasan Kotabaru sebagai Memori Kolektif Bangsa (MKB). FGD ini turut mengundang Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta, Kepala DPAD DIY, Kepala DPUESDM DIY, Kepala DPK di wilayah DIY, Kepala DPUPKP, Kepala Dinas Kebudayaan, Kepala Dinas Pariwisata, Kepala Dinas Pertaru, MPP Kemantren Gondokusuman, Lurah Kotabaru Kota Yogyakarta, personil dari Fakultas Teknik Jurusan Arsitektur UGM, LPMK Kotabaru, personil dari Gereja St. Antonius, Personil dari Masjid Syuhada, pihak dari Harian Kedaulatan Rakyat, Bernas dan Kompas, Kepala Museum Sandi, personil dari IVAA, Tokoh masyarakat, Pemerhati Warisan Budaya Kotabaru, serta seluruh pegawai Bidang Kearsipan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta.
Sambutan sekaligus pembukaan secara resmi disampaikan oleh Tedi Saparian, S.E. selaku Kepala Bidang Pengelolaan dan Pengembangan Kearsipan mewakili Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta. Pada kesempatan ini, Tedi Saparian, S.E. menyatakan bahwa Kotabaru diregistrasi sebagai Memori Kolektif Bangsa (MKB) karena merupakan cagar budaya. Memori Kolektif Bangsa (MKB) merupakan arsip dari sejarah perjalanan bangsa yang merupakan asset nasional yang menggambarkan identitas dan jati diri bangsa. Acara dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Kearsipan Nasional dipandu oleh dirigen.
FGD ini dilaksanakan secara diskusi panel dengan dipandu oleh moderator Arsiparis Ahli Madya Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta, Nunuk Dwi Hastuti Setyowati, S.S., M.Acc., menyampaikan tujuan pelaksanaan kegiatan Registrasi Arsip Kawasan Kotabaru sebagai Memori Kolektif Bangsa (MKB) ini adalah untuk membangun basis data arsip Memori Kolektif Bangsa, menyelamatkan arsip dari risiko musnah atau hilang yang disebabkan oleh faktor alam atau faktor manusia, mendorong upaya peningkatan akses universal terhadap arsip warisan dokumenter, dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap arsip yang awalnya hanya diketahui secara terbatas menjadi pengetahuan bagi masyarakat diseluruh Indonesia.
Baha Uddin S.S., M.Hum. menyampaikan materi FGD pertama
Dr. Fahmi Prihantoro, S.S., M.A. menyampaikan materi FGD kedua
Suasana FGD terkait Registrasi Arsip Kawasan Kotabaru sebagai MKB
Narasumber pertama dari Departemen Sejarah FIB UGM, Baha Uddin, membawakan materi dengan judul Perkembangan dan Dinamika Kotabaru; Dari Perumahan Modern Kolonial Menjadi Kawasan Perjuangan Republik. Beliau memaparkan beberapa hal mengenai kebijakan politik liberal, perkembangan pabrik gula di Yogyakarta, industri perkebunan, jalur transportasi kereta api, perubahan masyarakat, sarana irigasi, serta perkembangan dan pembangunan Kota Yogyakarta dari masa ke masa.
Narasumber kedua dari Departemen Arkeologi FIB UGM, Dr. Fahmi Prihantoro, S.S., M.A., membawakan materi dengan judul Memori Kolektif Bangsa Kotabaru: Warisan Budaya Sepanjang Masa. Beliau memaparkan sejarah terbentuknya Kotabaru, perjanjian pihak Kraton dengan Pemerintah Belanda tentang Pendirian Kotabaru (Nieuwe Wijk), Kotabaru dengan konsep Garden City, pemukiman di Kotabaru, fasilitas pemerintah di Kotabaru, serta perkembangan Kotabaru dari masa ke masa. [PDP]