Sinergitas Perpustakaan Kota Yogyakarta Bersama Kelurahan Mitra Program Replikasi Mandiri TPBIS Melalui Literasi Terapan

Literasi Terapan (LITA) merupakan program peningkatan keterampilan masyarakat berbasis perpustakaan. Dimana LITA ini senyampang dengan program Perpustakaan Nasional RI yaitu Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) yang tujuan utamanya adalah untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dengan bersinergi bersama lima (5) kelurahan di Kota Yogyakarta yang telah bermitra dengan Program Replikasi Mandiri TPBIS, Perpustakaan Kota Yogyakarta telah melaksanakan LITA pada Rabu-Kamis, 12-20/6/2024.
Tema yang diangkat pada LITA Bulan Juni adalah seni kriya, dengan sasaran peserta adalah masyarakat di lima kelurahan mitra Program Mandiri TPBIS, yakni Kelurahan Wirogunan, Karangwaru, Purwokinanti, Pakuncen, dan Demangan sebanyak 25 peserta di masing-masing kelurahan. 
Adapun jenis kegiatan yang dilakukan adalah: 1). Pelatihan Kreasi Bouquet di Balai Tri RW Kampung Joyonegaran Wirogunan dengan instruktur Agoestien Kemalawati (Akademi Kesejahteraan Keluarga), 2). Pelatihan Pembuatan Bros Gliter di RTHP Karangwaru dengan instruktur Sariman (Forum Bank Sampah DIY), 3). Pelatihan Seni Decoupage di Kelurahan Pakuncen dengan instruktur Santi (Omah Kreatif Lodji 16), 4). Pelatihan Kreasi Tempat Pensil Berbahan Limbah dengan instruktur Sri Martini (Forum Bank Sampah Kota Yogyakarta), dan 5). Pelatihan Kreasi Kalung Batik dengan instruktur Linkasari (Kampung Baca Pengok).


Pelaksanaan kegiatan di masing-masing kelurahan berlangsung seru dan menarik. Peserta antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan, karena masing-masing peserta diharuskan untuk praktek langsung sesuai arahan dari instruktur dan kemudian diberikan ruang berekspresi untuk mengembangkan ide sesuai kreativitasnya masing-masing.
Sementara itu, Nunun Zulaikha, Kepala Bidang Pengelolaan Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Gemar Membaca dalam sambutannya pada kegiatan LITA di Kampung Joyonegaran mengemukaan sekaligus menegaskan bahwa kini, paradigma perpustakaan telah berubah. Perpustakaan bukan lagi sebatas sebagai tempat membaca dan meminjam buku, namun kini perpustakaan telah bertransformasi dari fungsi melayani informasi menjadi sebuah konsep yang memberdayakan masyarakat dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat. Demikian juga dengan kegiatan membaca. Membaca bukan hanya membaca buku teks saja, namun termasuk juga membaca semua bentuk media digital yang ada.
“Kegiatan LITA sifatnya hanya sebagai pemantik semata, silahkan bisa dikembangkan lebih lanjut. Ada banyak sumber informasi yang bisa digunakan untuk mendukung kreativitas, seperti buku, e-book, majalah, media sosial, artikel, dan lain sebagainya. Monggo silahkan bisa memanfaatkan perpustakaan milik kita bersama, Perpustakaan Kota Yogyakarta. Ada banyak sumber informasi dan beraneka kegiatan yang kami sediakan, semua bisa diakses secara gratis oleh seluruh masyarakat di Kota Yogyakarta”, pungkas Nunun di akhir sambutannya. [rta]