Perpustakaan Kota Yogyakarta Ajak Anak Peduli Sampah Melalui SASKIA
Sabtu Seru di Perpustakaan Kota Yogyakarta (SASKIA) kembali hadir untuk mengedukasi dan menghibur anak-anak. Bertepatan dengan perayaan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2024, SASKIA Perpustakaan Kota Jogja (Puskot Jogja) secara spesial mengangkat tema Peduli Sampah dengan membuat Kreasi Gantungan Kunci Karakter dari Tutup Botol Bekas, Sabtu (3/2/2024).
Berlangsung di Ruang Baca Perpustakaan Kotabaru, SASKIA kali ini diikuti oleh 30 peserta siswa SD/MI di Kota Yogyakarta. Oleh instruktur kegiatan, Hawa Fitri Ani, salah satu Pustakawan Puskot Jogja, peserta diajak untuk berkreasi dan seru-seruan dengan membuat gantungan kunci karakter yang terinspirasi dari salah satu buku koleksi Puskot Jogja “55 Kreasi Kreatif dari Botol Plastik Bekas”. Melalui kreativitas masing-masing, peserta berhasil menyulap tutup botol bekas menjadi berbagai aneka bentuk karakter yang lucu. Seperti karakter hewan, boneka, bunga, tokoh kartun, mobil, dan lain-lain.
Secara kreatif, Hawa berhasil membuktikan kepada peserta bahwa barang yang dianggap telah menjadi sampah pun nyatanya dapat dimanfaatkan kembali atau didaur ulang menjadi barang baru yang unik, menarik, dan manfaat. Ia pun mengajak pada peserta untuk peduli pada lingkungan dengan perilaku 3R, Reduce (mengurangi), Reuse (memakai kembali), dan Recycle (mendaur ulang).
“Persoalan sampah di Kota Yogyakarta masih menjadi persoalan bersama dan belum terselesaikan dengan baik. Maka apa yang bisa adek-adek lakukan untuk melindungi bumi dan menjaga lingkungan kita agar tetap bersih dan sehat?. Nah, salah satunya adalah dengan menerapkan perilaku 3R, Reduce, Reuse, dan Recycle. Contohnya apa? Misal, Ketika adek-adek belanja ke supermarket, bawalah tas belanja sendiri dari rumah, lalu gunakan botol minum untuk pemakaian berulang, dan berkreasilah untuk mendaur ulang sampah. Seperti hari ini misalnya, kita akan mengubah tutup botol bekas menjadi gantungan kunci yang unik dan menarik”. kata Hawa saat memaparkan materinya.
Sementara itu, Putri Ayu Supardi selaku penanggung jawab kegiatan mengungkapkan bahwa kegiatan SASKIA Februari ini memang sengaja ditemakan pada pengelolaan sampah. Karena menurutnya, masa anak-anak adalah masa yang tepat untuk menanamkan nilai, karakter, dan pembiasaan positif dalam upaya untuk menyelamatkan lingkungan melalui pengelolaan sampah yang baik.
“Melalui SASKIA kita stimulasi rasa kepedulian anak-anak untuk lebih mencintai lingkungan. Sehingga anak-anak akan melakukan hal-hal positif untuk lingkungan menuju bangsa yang lebih baik.” tegas Putri. [rta]