RISALAH KEGIATAN JENDELA JOGJA: REFLEKSI PEMBANGUNAN KOTA YOGYAKARTA DAN PEMBUKAAN PAMERAN FOTO: METAMORFOSA WAJAH KOTA JOGJA

Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Pemerintah Kota Yogyakarta ke-76, Pemerintah Kota menyelenggarakan beberapa rangkaian acara, diantaranya adalah Kegiatan Jendela Jogja: Refleksi Pembangunan Kota Yogyakarta dan Pembukaan Pameran Foto: Metamorfosa Wajah Kota Jogja, yang dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 6 Juni 2023 pukul 08.30 WIB, bertempat di Ruang Grha Pandawa Kompleks Balaikota Yogyakarta.

Kegiatan Jendela Jogja: Refleksi Pembangunan Kota Yogyakarta dan Pembukaan Pameran Foto: Metamorfosa Wajah Kota Jogja tersebut diselenggarakan oleh Bagian Administrasi Pembangunan bekerjasama dengan Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda), Bagian Umum dan Protokol, dan Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian (Diskominfosan) Kota Yogyakarta. Hadir dalam acara tersebut Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta Periode 2023-2024, Singgih Raharjo, SH., M.Ed., Asisten Sekretrariat Daerah (Setda) Kota Yogyakarta, Ketua DPRD Kota Yogyakarta, dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Yogyakarta, Perwakilan Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Kota Yogyakarta, dan beberapa tamu undangan lainnya.

Acara dimulai dengan pembukaan oleh pembawa acara yaitu staf  Bagian Umum dan Protokol Setda Kota Yogyakarta, Rizky Rahma Nurwahyuni. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan oleh Pj. Wali Kota Yogyakarta Periode 2023-2024, Singgih Raharjo, SH., M.Ed. Dalam sambutannya, Pj. Wali Kota Yogyakarta Periode 2023-2024, Singgih Raharjo, SH., M.Ed. mengatakan bahwa kegiatan Jendela Jogja: Refleksi Pembangunan Kota Yogyakarta dan Pembukaan Pameran Foto: Metamorfosa Wajah Kota Jogja ini bertujuan untuk mengingatkan masyarakat kepada memori kolektif bangsa bagaimana membangun Kota Yogyakarta, sehingga akan lebih menginspirasi bagaimana mengembangkan Kota Yogyakarta.

Acara selanjutnya adalah pemotongan buntal melati sebagai tanda pembukaan Pameran Foto: Metamorfosa Wajah Kota Jogja, oleh Pj. Wali Kota Yogyakarta Periode 2023-2024, Singgih Raharjo, SH., M.Ed., didampingi oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Yogyakarta, Drs. Yunianto Dwisutono; Asisten Administrasi Umum Setda Kota Yogyakarta, Drs. Kris Sarjono Sutejo, M.M.; dan Ketua DPRD Kota Yogyakarta, Danang Rudyatmoko. Setelah selesai pemotongan buntal melati, dilanjutkan peninjauan pameran dengan dipandu oleh Kepala Bagian Administrasi Pembangunan, Umi Akhsanti, M.T., mulai dari penjelasan tentang Foto Babon Anim sebagai branding/simbol Kotabaru, dan Malioboro dengan simbol tugu jamnya.

Kegiatan Pameran Foto: Metamorfosa Wajah Kota Jogja ini mengusung tema sebagai berikut:

  1. Bangunan Lama. Perjalanan Kantor Balaikota Yogyakarta dari Ndalem Punokawan kemudian berpindah ke Ndalem Notokusuman yang berada di kawasan Pakualaman. Setelah itu berpindah lagi ke Sasana Hinggil di kawasan Kraton Yogyakarta.
  2. Proses Pembangunan Balaikota Timoho yang dimulai tahun 1975
  3. Penataan Kawasan. Dilakukan penataan kawasan permukiman di pinggir sungai seperti Sungai Gajah Wong, tepatnya di Kampung Ledok Rejo (Sambirejo), Kelurahan Prenggan Kemantren Kotagede. Kesuksesan penataannya tidak lepas dari dukungan warga yang bersedia rumahnya diundurkan. Penataan kawasan juga mempunyai nilai daya dukung wisata seperti di kawasan bendung lepen yang memanfaatkan Dam Mrican Sungai Gajah Wong menjadi tempat yang berkesan.
  4. Pendidikan. Upaya pemerintah kota Yogyakarta mempertahankan predikat kota pelajar diwujudkan dengan berbagai penghargaan dan juara di bidang pendidikan dan olahraga yang selalu dibanggakan.
  5. Pengembangan Kawasan Kotabaru. Pemerintah Kota Yogyakarta mempersiapkan kawasan cagar budaya Kotabaru menjadi ikon wisata alam. Sebuah tagline untuk mendukung branding kawasan yang menjadi salah satu pusat bangunan lawas berarsitektur Indische itu telah dibuat yakni “Selamat Malam Kotabaru”. Penataan Kotabaru yang menyandang status kawasan cagar budaya tersebut dilakukan agar Kotabaru menjadi lebih berkembang dan dilirik pelancong.
  6. Industri. Kota Yogyakarta sebagai pusat kerajinan dan produk kreatif di Indonesia, dipilih menjadi lokasi berdirinya Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) oleh Kementerian Perindustrian. Pemerintah Kota Yogyakarta juga melakukan Revitalisasi Sarana Terpadu Sentra IKM di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Logam guna memperkaya fungsi tak hanya pelayanan permesinan namun juga sebagai creative hub, learning hub, manufacturing hub dan productive hub.
  7. Pelayanan Publik. Pemerintah Kota Yogyakarta selalu berkomitmen meningkatkan kualitas pelayanan bagi masyarakat di berbagai bidang, salah satunya dengan pengembangan Mall Pelayanan Publik (MPP) tahun 2022 yang merupakan penggabungan berbagai jenis pelayanan pada satu tempat, penyederhanaan prosedur serta integrasi pelayanan yang memudahkan akses masyarakat mendapatkan berbagai jenis layanan administratif, serta meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada penyelenggara pelayanan publik. Di bidang kesehatan ada Public Safety Centre (PSC), dan 119 Yogyakarta Emergency Service (YES). Pemerintah Kota Yogyakarta juga memiliki Poliklinik Hewan yang mempunyai 3 model layanan yaitu layanan aktif, pelayanan semi aktif, dan pelayanan pasif. Pemerintah Kota Yogyakarta juga menciptakan aplikasi Nglarisi yang tergabung dalam layanan Jogja Smart Service (JSS).
  8. Sampah dan Proyek 23 Render. Pemerintah menciptakan Gerakan Zero Sampah Anorganik (GZSA) di bawah arahan Dinas Lingkungan Hidup, untuk mewujudkan Yogyakarta Bersih dan Bebas Sampah.
  9. Branding Kawasan. Untuk meningkatkan daya saing wisata Kota Yogyakarta maka Pemerintah Kota Yogyakarta menetapkan tiga wilayah yaitu Kotabaru, Pakualaman, dan Kotagede menjadi tempat tujuan wisata andalan yang berbeda, akan di branding sesuai dengan keunggulan dan keistimewaannya masing-masing.

Berdasarkan tema pameran foto di atas, Bagian Administrasi Pembangunan sebagai penyelenggara kegiatan ini mendapatkan support foto dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta, Dinas Pekerjaan Umum Kota Yogyakarta, dan Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kota Yogyakarta. Ada beberapa foto berasal dari pengambilan gambar oleh Bagian Administrasi Pembangunan sendiri. Sedangkan penyajian foto yang dipamerkan bekerjasama dengan Dinas Dinas Komunikasi, Informatika, dan Persandian Kota Yogyakarta.

Setelah peninjauan pameran foto selesai, beberapa wartawan dan awak media mewawancarai Pj. Wali Kota Yogyakarta Periode 2023-2024, Singgih Raharjo, SH., M.Ed., di tengah lokasi pameran foto. Setelah itu, Pj. Wali Kota Yogyakarta Periode 2023-2024, Singgih Raharjo, SH., M.Ed., didampingi oleh Asisten Administrasi Umum Setda Kota Yogyakarta, Drs. Kris Sarjono Sutejo, M.M. berbincang dengan tim peliputan dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Yogyakarta. Dalam perbincangan tersebut, Pj. Wali Kota Yogyakarta Periode 2023-2024, Singgih Raharjo, SH., M.Ed. mengatakan bahwa Kota Yogyakarta itu tidak punya pariwisata pantai, maka Kota Yogyakarta berupaya mengoptimalkan potensi yang dimiliki dengan mewujudkan pariwisata yang berkualitas, jadi nanti wisatawan bukan hanya sekedar datang, makan, dan foto saja lalu pulang, tapi bisa mendapatkan pengalaman yang lebih dari itu, jadi wisatawan bisa tinggal lebih lama di Kota Yogyakarta. Diharapkan DPK membantu Dinas Pariwisata untuk mewujudkan pariwisata tematis di Kota Yogyakarta, karena DPK yang mempunyai datanya. [06/23, a.n. Tim Peliputan DPK Kota Yogyakarta]