Diskusi Buku Menyorot Kebijakan Merdeka Belajar

Kurikulum Merdeka yang baru hangat diperbincangkan dalam dunia pendidikan saat ini dan penting untuk dipahami oleh pelaku pendidikan, pemerhati pendidikan, serta masyarakat umum. Oleh karena itu Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta melaksanakan Diskusi Buku “Menyorot Kebijakan Merdeka Belajar” yang telah dilaksanakan pada hari Jumat’22 Juli 2022.

Pentingnya literasi Kurikulum Merdeka yang dianggap sebagai penyempurna Kurikulum 13 ini ini akan disampaikan oleh narasumber yang kompeten dibidangnya yaitu Muhammad Ali Fahmi S.E Komisi D DPRD Kota Yogyakarta dan Bapak Ajik Susanto, S.Si dari Pengajar Praktik dalam Program Pendidikan Guru Penggerak  (PPGP) dari SMP Negeri 3 Yogyakarta.

Kegiatan ini dilaksankan secara onside atau tatap muka di Perpustakaan Pevita Jl. Mayjen Sutoyo No.32 Yogyakarta dan daring melalui zoom meeting dan channel YouTube Perpustakaan Kota Jogja. Peserta secara onside berjumlah 45 orang dan secara daring berjumlah 90 peserta dari unsur pengelola masyarakat kampung baca serta guru, pustakawan  SD/MI dan SMP/MTs di Kota Yogyakarta.

Dalam kesempatan tersebut sementara Muhammad Ali Fahmi S.E menyampaikan dengan pelaksanaan kurikulum harus secara konsisten dan berkesinambunga mengacu pada tujuan. Sedangkan Ajik Susanto, S.Si  sebagi narasumber diskusi menyampaikan bahwa kurikulum dilatarbelakangi dari yang dituturkan Ki Hajar Dewantara bahwa “Pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat.” Dengan demikian kurikulum dirancang harus menempatkan kebutuhan, pendapat, pengalaman, hasil belajar, serta kepentingan murid sebagai rujukan utama. Perlu diketahui bersama bahwa kurikulum operasional satuan pendidikan adalah dokumen hidup, yang dapat sewaktu-waktu disesuaikan dengan kebutuhan murid setelah proses refleksi yang dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan.