Perpustakaan Sebagai Wahana Rekreatif Melalui Kegiatan SASKIA (Sabtu Seru di Perpustakaan Kota Yogyakarta)

Mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan cita-cita bersama bangsa Indonesia. Hal tersebut tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 pada alinea ke-4. Untuk mencapai cita-cita tersebut tentu tidak lepas dari peran pemerintah sebagai pemangku kebijakan. Salah satu upaya tersebut adalah disusunnya Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, yang dalamnya mengindikasikan menjadikan perpustakaan sebagai upaya membangun bangsa yang cerdas, dengan ditumbuhkannya budaya gemar membaca melalui pengembangan dan pendayagunaan perpustakaan sebagai sumber informasi serta sebagai sumber belajar sepanjang hayat.

Peran perpustakaan sebagai sarana belajar sepanjang hayat dikuatkan ProgramTransformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosialtermuat dalam Peraturan Perpustakaan Nasional RI Nomor 7 tahun 2020 tentang Renstra  Perpustakaan Nasional RI tahun 2020-2024. Program ini bertujuan memperkuat peran perpustakaan umum dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga kemampuan literasi meningkat yang berujung peningkatan kreativitas masyarakat dan kesenjangan akses informasi.Selain menyediakan sumber-sumber bacaan untuk menggali informasi dan pengetahuan perpustakaan juga wajib memfasilitasi masyarakat dengan berbagai kegiatan pelatihan dan keterampilan.

Selaras dengan program tersebut, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta memiliki inovasi Saskia (Sabtu Seru di Perpustakaan Kota Yogyakarta). Kegiatan ini merupakan salah satu aktivitas kegiatan peningkatan gemar membaca berupa ragam aktivitas yang menarik bersifat rekreatif dan edukatif  untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan dan keterampilan masyarakat di Kota Yogyakarta khususnya bagi anak-anak.

 

 Pada Februari 2022 kegiatan Saskia dilaksanakan secara luring terbatas dengan mengedepankan protokol kesehatan pada hari Sabtu di Perpustakaan Kota Yogyakarta di Jl. Suroto No.9 Kotabaru dan Perpustakaan Pevita Jl. Mayjen Sutoyo No.32 Mantrijeron. Peserta kegiatan adalah anak usia SD/MI di wilayah kota Yogyakarta dan sekitarnya. Aktivitas kegiatan pada bulan tersebut seperti membuat boneka dari kaos kaki, origami, membuat kolase dari biji-bjian dan membuat cerita bergambar. Melalui kegiatan ini menjadikan perpustakaan sebagai wahana rekreasi, ruang berekspresi, mengembangkan hobi, dan berkreasi bagi peserta.  Secara tidak langsung peserta akan mengenal Perpustakaan Kota Yogyakarta, mendekatkan koleksi dan layanan yang tersedia dan lambat laun minat baca dapat meningkat. [Sri Anik Lestari]